Fotosintesis
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Sejarah Penemuan Fotosintesis
a. Ingenhousz
Pada tahun 1770, Joseph Priestley memperlihatkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemostrasikan dengan membakar lilin dalam suatu wadah tertentu sampai api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api sampai beberapa hari.
Pada tahun 1799 Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen. ia melakukan percobaan dengan hydrilla verticillata dibawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika hydrilla verticillata terkena cahaya matahari maka akan timbul gelembung-gelembung oksigen yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.
b. Engelmann
Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis. Ia melakukan percobaan dengan ganggang hijau spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen.
c. Sachs
Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium.
d. Hill
Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hydrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolisis.
e. Blackman
Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6) berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill) adalah fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman) adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara reaksi terang dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya berhasil menemukan urutan reaksi/proses yang berlangsung pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus menerus dan disebut siklus Calvin.
Fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan rekasi gelap. Reaksi terang adalah reaksi fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari, sedangkan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya matahari. Dalam reaksi terang cahaya matahari diperlukan untuk memecah air(H2O) menjadi hidrogen(H) dan oksigen(O2). Dalam reaksi gelap, terjadi perubahan karbon dioksida menjadi glukosa.
Siklus fotosintesis secara garis besar dapat diartikan sebagai berikut
cahaya matahari
6CO + 6H20 -----------------C6H12O6 + 6O2
klorofil
Syarat berlangsungnya proses fotosintesis
a. Karbon dioksida
b. Air
c. Cahaya matahri
d. klorofil
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis
a. Konsentrasi CO2, semakin tinggi, laju fotosintesis semakin meningkat.
b. Klorofil, semaki banyak, semakin cepat.
c. Umur daun, semakin tua, kemampuan semakin berkurang.
d. Cahaya
e. Air
f. Suhu
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Sejarah Penemuan Fotosintesis
a. Ingenhousz
Pada tahun 1770, Joseph Priestley memperlihatkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemostrasikan dengan membakar lilin dalam suatu wadah tertentu sampai api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api sampai beberapa hari.
Pada tahun 1799 Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen. ia melakukan percobaan dengan hydrilla verticillata dibawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika hydrilla verticillata terkena cahaya matahari maka akan timbul gelembung-gelembung oksigen yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.
b. Engelmann
Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis. Ia melakukan percobaan dengan ganggang hijau spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen.
c. Sachs
Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium.
d. Hill
Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hydrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolisis.
e. Blackman
Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6) berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill) adalah fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman) adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara reaksi terang dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya berhasil menemukan urutan reaksi/proses yang berlangsung pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus menerus dan disebut siklus Calvin.
Fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan rekasi gelap. Reaksi terang adalah reaksi fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari, sedangkan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya matahari. Dalam reaksi terang cahaya matahari diperlukan untuk memecah air(H2O) menjadi hidrogen(H) dan oksigen(O2). Dalam reaksi gelap, terjadi perubahan karbon dioksida menjadi glukosa.
Siklus fotosintesis secara garis besar dapat diartikan sebagai berikut
cahaya matahari
6CO + 6H20 -----------------C6H12O6 + 6O2
klorofil
Syarat berlangsungnya proses fotosintesis
a. Karbon dioksida
b. Air
c. Cahaya matahri
d. klorofil
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis
a. Konsentrasi CO2, semakin tinggi, laju fotosintesis semakin meningkat.
b. Klorofil, semaki banyak, semakin cepat.
c. Umur daun, semakin tua, kemampuan semakin berkurang.
d. Cahaya
e. Air
f. Suhu
zaki
Biologi